Limbah Kulit Pisang Dapat Menurunkan Kolesterol


Ternyata, limbah kulit kulit pisang yang selama ini seringkali kita buang ke tempat sampah berpotensi menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Sampah itu diubah menjadi bermanfaat dan bernilai jual oleh tiga mahasiswa Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang.

Penderita tinggi kolesterol dan jantung koroner pun kini punya harapan baru dan mungkin tak perlu khawatir jika bosan minum obat. Kini, telah hadir Marshmallows (soft candy) anti hiperkolesterol karya tiga mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian (THP – FTP) Universitas Brawijaya Malang.

Mereka yang telah berhasil menciptakan temuan baru tersebut terdiri atas Lukman Azis, Nisa Alfilasari, dan Clara Arha. Ketiganya di bawah bimbingan Nur Ida Panca STP, MP, dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian (PKM-P).

Data WHO menyebutkan bahwa jantung koroner sebagai pembunuh terbesar di dunia serta di Indonesia, jumlah penderita jantung koroner setiap harinya semakin meningkat.
"Indonesia sebagai penghasil pisang nomor tujuh di dunia dan menjadi penghasil pisang terbesar di Asia merupakan hal yang melatar belakangi terciptanya inovasi pembuatan Marshmallows anti hiperkolesterol dari limbah kulit pisang ini," ungkap Lukman Azis, dalam surat elektroniknya.

Lukman (THP 2010), selaku ketua tim, menjelaskan bahwa alasan penelitian itu bertujuan untuk memanfaatkan limbah sekaligus memberikan solusi bagi penderita kolesterol dengan cara yang mudah, murah, aman, namun praktis dan efisien.

Menurut dia, Indonesia kini telah banyak beroperasi industri pisang, sehingga perlu adanya penanganan limbah kulitnya secara tepat guna. Marshmallows yang diberi pektin dari kulit pisang merupakan hal baru, apalagi jika menggunakan limbahnya.

"Sebab, limbahnya selama ini hanya digunakan sebagai makanan ternak, padahal ada kandungan yang bermanfaat di dalamnya. Inilah yang sedang dikembangkan melalui pembuatan produk Marshmallows," tuturnya.

Jadi, lanjut dia, ibaratnya kini sekali mendayung dua pulau terlampaui. Pertama, dapat memanfaatkan limbah kulit pisang secara ekonomis, sehingga mampu menambah nilai jual pisang. Kemudian, ada kegiatan inovasi pembuatan Marshmallows sebagai permen anti hiperkolesterol.

Sementara itu, proses paten penelitian itu sedang dalam masa paten dan juga sedang diteliti efektivitasnya pada penyakit lain.

Lukman melanjutkan, proses pembuatan pektin cukup mudah dan dapat dilakukan dengan menggunakan peralatan rumah tangga biasa. Limbah kulit pisang yang telah di sortasi cukup diiris kecil-kecil, kemudian dikukus selama 10 menit.

Tahap selanjutnya dilakukan pengeringan dan penepungan. Tepung inilah yang kemudian diekstraksi dengan metode padat-cair pada suhu 90 celcius menggunakan pelarut asam. Hasil ekstraksinya merupakan bahan dasar pembuatan Masrshmallows.

Setelah itu, proses pemanasan dilakukan untuk mendapatkan kepekatan yang sesuai dengan kompor biasa. Tahap terakhir adalah pemurnian dan pengendapan dengan alkohol 70% dan 96%, sehingga penyaringan pektin sudah siap digunakan.

Jika umumnya pektin yang digunakan dalam industri makanan berasal dari apel dan jeruk yang notabene relatif lebih mahal, pektin yang berasal dari limbah kulit pisang lebih menguntungkan karena lebih murah hanya dengan memanfaatkan limbah.

Selain itu, pektin dari kulit pisang juga berfungsi untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa konsumsi pektin berbahan limbah kulit pisang selama dua minggu mampu menurunkan kadar kolesterol sampai 52%.
"Selama ini, Indonesia melakukan impor pektin hingga berton-ton setiap tahunnya," pungkasnya.

Penulis: MUS/FER
Sumber: Investor Daily via beritasatu.com